Headlines News :
Home » » Keberhasilan kepala Daerah (Dinasti Nepotisme)

Keberhasilan kepala Daerah (Dinasti Nepotisme)


Ribuan Ruang Kelas SD Di Indramayu Rusak


ARIF KRISTANTO/"PRLM"
PARA murid belajar di dalam ruang kelas yang rusak di SDN Larangan II, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.*

INDRAMAYU, (PRLM).-Ribuan ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu berada dalam kondisi rusak berat dan rawan ambruk. Akan tetapi, anggaran rehabilitasi dari dana alokasi khusus (DAK) 2011 ternyata tak bisa digunakan untuk rehabilitasi tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Suhaeli, mengungkapkan, pihaknya belum bisa memperbaiki bangunan sekolah yang rusak. Pasalnya, dana rehabilitasi yang berasal dari DAK 2011 tidak bisa digunakan tahun ini.
"Ada alokasi untuk itu. Tapi, uangnya belum masuk kas daerah," kata Suhaeli, Rabu (19/10)

Dijelaskannya, anggaran DAK 2011 memang diperuntukkan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan ruang kelas baru. Akan tetapi, dana tersebut belum masuk kas daerah sehingga kemungkinan besar baru bisa diserap dan digunakan unutk rehabilitasi kelas pada 2012 nanti.

Suhaeli mengatakan, besarnya anggaran DAK 2011 untuk Kabupaten Indramayu mencapai Rp 55 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk SD dan SMP. Dengan dana tersebut, diharapkan nantinya ribuan kelas rusak bisa diperbaiki.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah SD di Kabupaten Indramayu mencapai 880 unit. Dari jumlah tersebut, ruang kelas yang rusak parah sebanyak 1.300 unit yang tersebar di 350 SD. (A-168/kur)***
INDRAMAYU – Tingginya curah hujan yang terjadi saat ini membuat kerusakan ruang kelas di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu, semakin mengkhawatirkan. Namun, minimnya anggaran menjadi kendala dalam kegiatan rehab di sekolah-sekolah tersebut.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, tercatat ada sekitar 1.900 ruang kelas yang tersebar di 880 bangunan SD yang saat ini mengalami kerusakan. Sedangkan tingkat kerusakan tersebut bervariasi pada masing-masing sekolah. Namun, kerusakan bangunan yang banyak terjadi yakni ambrolnya tembok dan lantai serta bagian atap yang sudah lapuk.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Mas'ud, menjelaskan, kerusakan ruang kelas sebagian besar terjadi karena usia bangunan sudah tua. Pasalnya, usia bangunan SD di Kabupaten Indramayu rata-rata telah berumur lebih dari 30 tahun. 

Mas'ud mengungkapkan, kerusakan bangunan ruang kelas dapat mengancam keselamatan siswa dan guru. Ditambah, tingginya curah hujan membuat bangunan yang rusak parah bisa ambruk sewaktu-waktu.

Namun, untuk merehab bangunan sekolah yang rusak, Mas'ud mengaku terkendala minimnya anggaran. Apalagi, dana alokasi khusus (DAK) 2010 lalu tidak boleh digunakan untuk merehab bangunan sekolah yang rusak.

Selain kerusakan bangunan, menurut Mas'ud, kondisi mebeler berupa meja dan kursi siswa saat ini juga masih kurang memadai. Dari seluruh SD, tercatat ada 40 persen atau 352 unit SD yang tidak memiliki mebeler yang baik. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar kerap terganggu karena pihak sekolah harus memberlakukan sistem shift belajar pada siswa. (republika)
Posted by Radio Indramayu

3
RIBUAN RUANG KELAS SD RUSAK BERAT.


NDRAMAYU, (KC).- Ribuan ruang kelas sekolah dasar (SD) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, rusak berat. Jika tidak segera diperbaiki, maka kondisi demikian dapat mengancam keselamatan para guru dan siswa. Namun, anggaran rehabilitasi dari dana alokasi khusus (DAK) 2011 ternyata tak bisa digunakan tahun ini.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah SD di Kabupaten Indramayu mencapai 880 buah dengan ruang kelas ribuan unit. Dari jumlah tersebut, ruang kelas yang rusak parah sebanyak 1.300 unit yang tersebar di 350 SD.
Ribuan ruang kelas yang rusak itu hampir semuanya disebabkan usia yang sudah tua. Bahkan, tak sedikit yang telah berusia 30 tahun dan tidak pernah tersentuh rehabilitasi. Akibatnya, kondisi bangunan menjadi lapuk alias keropos, temboknya rapuh, atap hancur, dan lantai terkelupas.
Kerusakan yang parah itu seperti yang terjadi di SDN Kiajaran Kulon II, Kecamatan Lohbener. Sebanyak empat dari tujuh ruang kelas di sekolah tersebut bahkan ambruk pada Sabtu (15/10) sekitar pukul 21.30 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena peristiwa tersebut terjadi malam hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Suhaeli, mengungkapkan, pihaknya belum bisa memperbaiki bangunan sekolah yang rusak. Pasalnya, dana rehabilitasi yang berasal dari DAK 2011 tidak bisa digunakan tahun ini. "Uangnya belum masuk kas daerah," kata Suhaeli.
Karena itu, lanjut Suhaeli, anggaran DAK 2011 baru bisa diserap pada 2012 mendatang. Dia menyebutkan, besarnya anggaran DAK 2011 untuk Kabupaten Indramayu mencapai Rp 55 miliar. Dana tersebut, dipergunakan untuk rehabilitasi dan membangun ruang kelas baru bagi SD dan SMP.
Seperti diketahui, DAK 2010 juga tidak bisa digunakan untuk merehabilitasi bangunan SD yang rusak. Pasalnya, pemerintah pusat mewajibkan penggunaan DAK 2010 untuk membangun perpustakaan. Namun ternyata, pembangunan perpustakaan di 155 SD di Kabupaten Indramayu malah terbengkalai. Para pemborong enggan menyelesaikan pembangunan tersebut dengan dalih minimnya anggaran.(C-24) 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Google Yahoo Msn

SDM Jawa Barat

 
Support : Creating Website | mediajabaronline | mediajabaronline
Proudly powered by medijabaronline
Copyright © 2011. media jabar online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Maediajabarnline